reaksi warga pademangan saat blusukan ahok setelah menjadi tersangka |
alunglung - reaksi warga pademangan saat blusukan ahok setelah menjadi tersangka
Sutrisno tersenyum lebar usai menjabat tangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama. Mereka berdua saling bertemu saat mantan Bupati Belitung Timur itu mendatangi kawasan Pademangan Timur, Jakarta Utara.Pria berusia 41 tahun tersebut merasa senang telah melihat dan berjabat tangan dengan Ahok. Bahkan, dia sempat memuji metode kampanye digunakan oleh mantan politisi Gerindra itu karena berbeda dengan calon lainnya.
Untuk diketahui, pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus HarimurtiYudhoyono dan Sylviana Murni sebelumnya sudah sempat ke kawasan tersebut. Sayangnya mereka tidak terlalu aktif melakukan komunikasi dengan warga.
"Kalau Agus kurang begitu interaksi, cuma jalan. Kalau Pak Ahok interaksi sama warganya bagus, ini dia bertanya, jadi ada tanya jawab. Jadi tahu keluhan warga apa," katanya, Jumat (18/11).
Warga Pademangan Timur RT 13 RW 10 ini mengungkapkan, antusias warga juga sangat jauh berbeda saat kedua pasangan calon tiba. Saat Agus datang, namun perhatian tidak sebanyak saat Ahok tiba.
"Kemarin Agus sama Sylvi ke sini. Awalnya Agus datang tapi enggak seheboh ini, kalau ini seram hebohnya, fanatiknya. Ternyata masih banyak militannya," tutup Sutrisno.
Berdasarkan pantauan Ahok mengenakan kemeja kotak-kotak langsung mendapatkan sambutan hangat oleh warga. Bahkan mereka rela berdesak-desakan hanya untuk berjabat tangan dan melakukan swafoto.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama meminta warga untuk aktif melaporkan permasalahannya kepada Pemprov DKI Jakarta. Cara termudah adalah membuat laporan dan dikirimkan melalui aplikasi Qlue.
Imbauan ini disampaikan Basuki atau akrab disapa Ahok saat melakukan blusukan ke kawasan Jalan Pademangan Timur, Jakarta Utara. Saat melintasi jalan, dia melihat kondisi kali kecil yang jorok dan berbau tak sedap.
"Ini mesti lapor Qlue ini. Supaya nanti Pemprov DKI bisa keruk. Pokoknya jangan sampai banjir," katanya kepada warga setempat, Jumat (18/11).
Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur itu juga menyayangkan semrawutnya kabel-kabel di sepanjang kali tersebut. Bahkan dia juga melihat masih adanya bongkahan beton yang belum diangkat.
Salah seorang warga Tri Winarsih (51) mengungkapkan, sebelumnya kali ini merupakan sungai yang lebih luas. Namun, karena penduduk mulai memadati kawasan tersebut, akhirnya tali air tersebut ditimbun sebagai pemukiman.
"Dulu ini sungai besar, cuma karena kita keruk-keruk keruk ya sudah jadi ditinggalin," katanya sambil tertawa.
sumber : merdeka
Kenyamanan dan kerahasiaan anda adalah PRIORITAS kami
Ingin artikel ,berita dan iklan anda di muat dan di share kirim email ke iklung88@gmail.com
Salam alunglung™
alunglung™ tidak pernah menyarankan untuk berjudi.( hanya sebagai bahan referensi)
Terima kasih atas saran dan masukannya.semua saran dan kritikannya sangat membantu
NB : isi di luar tanggung jawab penulis
penulis tidak pernah menyarankan untuk berjudi ( hanya sebagai bahan referensi )