fahri dan fadli di pastikan tidak ikut aksi 2 desember 2016 |
alunglung - fahri dan fadli tidak ikut aksi 2 desember 2016
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memastikan tidak akan ikut serta dalam aksi bersama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) pada 2 Desember besok. Alasannya, Fahri akan memenuhi undangan pemerintah Uzbekistan untuk hadir dalam pemilu pertama di negara itu.
"Saya diundang Uzbekistan hadiri pemilu pertama. Kawasan Asia Tengah ini bergejolak. Mudah-mudahan transisi mereka ke demokrasi akan aman. Kalau kacau kan bahaya. Saya berangkat nanti malam," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/12).
Fahri juga memastikan koleganya Fadli Zon tidak akan ikut demonstrasi besok. Dia mengungkapkan Fadli sudah berangkat untuk melakukan kunjungan kerja ke Panama dan Kuba tadi malam.
"Jadi Fadli semalam sudah berangkat sebagai pembicara di Panama sekaligus kunjungan ke Kuba. Jadi pimpinan ada tiga. Ada November yang sebelumnya tidak terlibat dalam aksi. Jadi tidak ada makar," terangnya.
Seperti diketahui, aksi 2 Desember atau dikenal aksi bela islam jilid III rencananya resmi akan digelar. Aksi unjuk rasa besar-besaran yang digawangi oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI buntut dari ucapan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait surat Al-Maidah ayat 51.
Aparat keamanan, baik TNI dan Polri pun sudah mengambil kuda-kuda mengamankan aksi yang digadang-gadang bakal berlangsung super damai tersebut.
Wakil Ketua GNPF-MUI Zaitun Rasmin pun menjamin konsentrasi massa akan terpusat di Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Dan rencana salat Jumat di jalan protokol Sudirman hingga Thamrin telah ditiadakan.
"Tidak ada rute lagi, semua sasaran ke Monas. Kita duduk baca quran, zikir, dengar tausiah dari ulama, salat Jumat, habis salat Jumat pengumuman bubar. Nanti kami akan membantu para peserta untuk bubar supaya tidak ada lagi yang tinggal," ujar dia.
Pada aksi tersebut dirinya menjamin tidak akan ada orasi. Namun, dirinya tetap menuntut agar Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk segera ditahan.
"Enggak ada, kan orasinya berubah jadi tausiah. Ya tuntutan tetap sama, tuntutan tidak berubah tapi kita bisa komunikasi," tegas Rasmin.
sumber : merdeka
Ingin artikel ,berita dan iklan anda di muat dan di share kirim email ke iklung88@gmail.com
Salam alunglung™
alunglung™ tidak pernah menyarankan untuk berjudi.( hanya sebagai bahan referensi)
Terima kasih atas saran dan masukannya.semua saran dan kritikannya sangat membantu
NB : isi di luar tanggung jawab penulis
penulis tidak pernah menyarankan untuk berjudi ( hanya sebagai bahan referensi )