seberapa besar pengaruh kader pdip yang membelot di pemilukada dki 2017 |
alunglung - seberapa besar pengaruh kader pdip yang membelot di pemilukada dki 2017
Kabar pecahnya akar rumput Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta terbukti benar. Sebuah rumah di Jalan Duri Raya Nomor 6, Duri Kepa, Jakarta Barat menjadi saksi membelotnya sejumlah kader PDIP DKI Jakarta dari instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Mereka secara tegas menolak instruksi Mega untuk mendukung calon gubernur dan wakil gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) - Djarot Saiful Hidayat. Mereka lebih memilih mendukung calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Partai Gerindra dan PKS, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Kader-kader PDIP itu secara simbolis melepaskan seragam hitam bergambar banteng moncong putih, lalu mengenakan kemeja putih dengan tulisan Anies-Sandiaga. M. Ranto adalah bekas Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kebon Jeruk.
Dia menceritakan kondisi PDIP saat ini yang terpecah belah. Terlebih setelah Boy Sadikin yang dulu menjabat Ketua DPD PDIP DKI Jakarta lebih dulu memilih keluar dari PDIP dan menyeberang dengan mendukung Anies-Sandiaga. Padahal, katanya, sosok Boy dapat menjaga keutuhan PDIP.
"Kita PDI belum merdeka, PDI terpecah-belah," ujar Ranto.
Dia merasa sedih melihat Boy tersingkir dari partai. Padahal, menurutnya, Boy salah satu kader militan yang pernah dimiliki partai berlambang banteng moncong putih itu. Kepengurusan DPD PDIP DKI Jakarta diibaratkan telah dirampok dari tangan Boy. Bahkan, kata dia, kader-kader militan PDIP di Jakarta Barat justru dipecat.
"Sayang kader seperti pak Boy terbuang oleh partai. Kalau bisa bu Mega suruh bangun. Jangan asal setor muka saja," katanya.
Penunjukan Boy Sadikin sebagai tim pemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno secara tidak langsung membuat loyalisnya di PDIP siap hengkang dan memenangkan Anies. Putra mantan Gubernur DKI Jakarta Boy Sadikin ini setidaknya masih banyak memiliki massa loyal, meski tak lagi di PDIP.
Sumber dari internal kubu Ahok- Djarot mengakui kehebatan Boy. Mantan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Boy Sadikin membantah jika ada yang menudingnya membawa 'gerbong' kader PDIP membelot dan mendukung Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Menurutnya, banyak kader PDIP akhirnya keluar dari partai besutan Megawati Soekarnoputri karena sudah tidak sejalan lagi dengan visi misi partai, khususnya dalam hal penetapan dukungan di Pilkada DKI Jakarta.
"Saya kan tidak mengajak, ini permintaan dari kawan-kawan. Karena mereka sebenarnya sudah lama, saya bilang mereka harus berani terima resiko seperti diberhentikan dari pengurus," ujar Boy kepada awak media di Jalan Duri Raya No. 6, Duri Kepa, Jakarta Barat, Sabtu (3/12).
Boy akan menerima dengan tangan terbuka jika ada kader PDIP yang mengikuti jejaknya keluar dari partai dan bergabung dalam barisan pendukung Anies-Sandi.
"Saya bilang ke mereka. Kalau mereka, kawan-kawan mau bergabung ya saya terima. Tapi, untuk saya memaksa, saya tidak membenarkan itu," lanjutnya.
Dia memprediksi, semakin banyak kader PDIP yang akan mengikuti jejaknya. Sejak awal dia mengatakan, konsekuensi mendukung Anies-Sandi adalah keluar dari PDIP.
"Ada, sudah ada. Tapi kan saya menunggu waktu, kalau kawan-kawan emang bener saya diundang, saya akan datang (deklarasi). Tolong kalau mau mendukung saya atau Anies-Sandi, tahu risikonya," tegas Boy.
PDIP memastikan memberi sanksi tegas bagi kader mereka yang membelot dan mendukung pasangan cagub-cawagub lain. "Kalau begitu konsekuensinya ya otomatis dia bukan anggota PDIP lagi," tegas calon wakil gubernur nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai acara di Waroeng Solo, Balai Sarwono, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12).
Djarot tidak mau ambil pusing soal isu adanya kader PDIP yang membelot. Bahkan dia mengaku sudah mengetahui siapa saja kader PDIP yang menyeberang dan memberi dukungan pada pasangan cagub-cawagub DKI lain. Mantan Bupati Blitar ini tidak khawatir dengan adanya anggota partai pengusungnya yang mengalihkan dukungan ke calon lain.
"Biar saja. Kita tahu siapa (yang membelot)," kata Djarot.
sumber : merdeka
Ingin artikel ,berita dan iklan anda di muat dan di share kirim email ke iklung88@gmail.com
Salam alunglung™
alunglung™ tidak pernah menyarankan untuk berjudi.( hanya sebagai bahan referensi)
Terima kasih atas saran dan masukannya.semua saran dan kritikannya sangat membantu
NB : isi di luar tanggung jawab penulis
penulis tidak pernah menyarankan untuk berjudi ( hanya sebagai bahan referensi )