ini reaksi kapolda jabar setelah ultimatum FPI ,Rizieq akan jadi tersangka |
Lungbi - ini reaksi kapolda jabar setelah ultimatum FPI ,Rizieq akan jadi tersangka
Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan membuka kemungkinan meningkatkan status penyelidikan ke penyidikan dalam kasus yang menjerat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) M Rizieq Shihab. Rizieq dilaporkan oleh Sukmawati Soekarnoputri atas dugaan penodaan simbol negara, Pancasila.Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, penyidik sendiri sudah melangsungkan gelar perkara usai pemeriksaan pertama pada terlapor, Rizieq. Pentolan FPI ini diperiksa kali pertama sebagai saksi dalam kasus yang menjeratnya.
"Gelar perkara sudah kami lakukan kemarin malam. Hasil dari gelar perkara, kita ternyata harus memeriksa beberapa saksi lagi dimintai keterangan untuk melengkapi," kata Yusri di tempat sama.
Penyidik pun akan memanggil saksi ahli dan pemberi izin acara saat kegiatan dakwah Rizieq digelar di Lapang Gasibu Kota Bandung pada 2013 lalu.
"Nanti akan ada gelar perkara kedua, baru nanti akan tahu hasilnya seperti apa. Kalau memenuhi tentu akan ditingkatkan ke penyidikan," tekannya.
Kapolda juga menyayangkan perusakan markas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), yang diduga dilakukan massa Front Pembela Islam (FPI). Anton pun mengultimatum akan menindak tegas jika FPI terus berulah.
"Kalau FPI tetap demikian nanti akan saya tindak tegas. Silakan saya diusulkan mau dicopot juga tidak jadi masalah. Saya ke sini (Jabar) bukan mencari jabatan, tapi saya ke sini untuk membuat masyarakat Jawa Barat aman. Siapa pun juga yang ingin membuat rusuh di sini, berhadapan dengan kepolisian dan alat negara, dan saya sebagai Kapolda yang membawahi alat negara di sini, negara tidak akan takut kepada siapa pun juga, kami akan hadapi," ungkap Anton di Bandung, Jumat (13/1).
Anton meminta masyarakat tak terpovokasi dengan kabar hoax yang beredar di sosial media, seperti isu penusukan terhadap santri dan bentrokan antarormas.
Dia menjelaskan bahwa tidak ada anggota GMBI melakukan kekerasan atau terlibat keributan dengan FPI. Menurut Anton, yang terlibat keributan di Rumah Makan Ampera, Bandung adalah ormas lain, bukan GMBI.
"Sebelumnya karena ada salah satu anggota ormas yang bukan GMBI yang saat itu dipukuli dan dibacok oleh anggota FPI, 2 orang dan 1 orang dipukul pakai balok. Setelah begitu ormas tersebut yang bukan GMBI itu akhirnya mencari ada di rumah makan. Dan itu pun dengan tangan kosong tidak menggunakan kekerasan. Jadi tidak ada satu pun santri yang menjadi korban, apalagi penusukan, apalagi dibunuh. Ini dulu yang harus diluruskan. Yang terjadi keributan juga bukan anggota GMBI, tapi LSM di luar GMBI," tutur Anton.
Anton juga mengimbau kepada siapapun untuk tidak main hakim sendiri. Dia mengancam akan menindak tegas siapapun yang main hakim sendiri
"Dan saya mohon kepada GMBI juga agar menahan diri, serahkan permasalahan kepada hukum, jangan sampai main hakim sendiri juga. Tolong karena kita akan menangani, dan saya sangat menyesalkan tindakan pengerusakan dari FPI," terang Anton.
sumber : merdeka
Kenyamanan dan kerahasiaan anda adalah PRIORITAS kami
Ingin artikel ,berita dan iklan anda di muat dan di share kirim email ke iklung88@gmail.com
Salam alunglung™
alunglung™ tidak pernah menyarankan untuk berjudi.( hanya sebagai bahan referensi)
Terima kasih atas saran dan masukannya.semua saran dan kritikannya sangat membantu
NB : isi di luar tanggung jawab penulis
penulis tidak pernah menyarankan untuk berjudi ( hanya sebagai bahan referensi )