cara mengatasi trauma pada anak yang takut air - Website online Terpercaya

youtubelung blogspot adalah website blog agen berita online yang berisi tips data fakta akurat dan terpercaya

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

cara mengatasi trauma pada anak yang takut air

takut air
cara mengatasi trauma pada anak yang takut air


online terpercaya - cara mengatasi trauma pada anak yang takut air


Anak-anak atau kid jaman now banyak yang panik ketika orang tuanya membawanya ke kolam renang.kenapa bisa begitu? menurut Menurut psikolog anak dan remaja, Adisti Fatimah Soegoto MPsi, trauma kaitannya dengan anak yang punya latar belakang takut air.

Jika ada anak yang takut air, coba lihat dari sisi keluarganya, misal dari orang tua baik-baik saja tapi ternyata dari kakek nenek si kecil menanamkan pikiran bahwa air itu bahaya. Bahkan termasuk orang tua yang melarang anak untuk dekat dengan air bisa berefek trauma ke anak juga.

"Misalnya gini, 'hei jangan, jangan dekat-dekat air nanti kecemplung, nanti kamu bisa tenggelam, bisa mati', sehingga yang terekam di otak anak adalah air itu sesuatu yang membahayakan, makanya dia takut air. Disuruh nyemplung dia nggak mau. Nah kalau dengan background anak yang takut air terus kita tiba-tiba cemplungin, dia bukan bakal perform, yang ada dia malah makin takut, dia malah trauma. Sekarang kalau ada kasus misal anak takut air, kita perlu cek, apa yang bikin dia takut air,"

Adisti menyarankan juga coba cek pengalaman anak, apakah dia punya pengalaman tenggelam sebelumnya makanya anak punya pengalaman air yang tidak nyaman, tenggelam hingga kemasukan air ke hidung dan ke mulut, atau hingga si anak batuk-batuk.

"Bisa juga si anak memang nggak pernah berenang, cuma orang tua atau keluarganya tuh selalu menekankan air itu bahaya," tutur Adisti.

Karena itu, psikolog dari BFRP (Bach Foundation Registered Practitioner) ini menyarankan untuk mengajarkan anak dekat dengan air secara bertahap. "Misal, anak tegang, ya udah nggak apa jangan dipaksa kita bisa mulai mengenalkan air secara perlahan seperti, 'Yuk lihat dulu nih teman-teman berenang', ketika dia lihat asyik baru deh kita ajak 'kamu mau duduk sini nggak? agak dekat kolam'," ungkap Adisti.

Dari situ anak akan pelan-pelan mengikuti arahan dari mulai yang hanya berdiri di pinggir kolam, dan Bunda nggak perlu suruh si kecil nyemplung saat itu juga. Levelnya akan naik anak akan duduk-duduk di pinggir kolam, jadi secara nggak langsung kita buat nyaman dulu anak dengan air.

"Kalau saat itu dia cuma duduk di pinggir kolam, kakinya cuma kena semata kaki itu udah bagus, at least dia udah ada contact sama air walaupun sedikit. Setelah dia nyemplungin kakinya, kita ajak gerakkan kakinya. Tapi kalau belum siap, ya jangan dipaksa," papar wanita lulusan Magister Psikologi Kekhususan Klinis Anak Universitas Indonesia ini.

Selanjutnya, jika anak sudah mulai berani kita bisa tingkatin level pendekatannya misal si anak udah mulai geser duduknya makin ke pinggir kolam, atau ajak anak mencelupkan kaki hingga betis ke kolam apakah si anak bersedia atau nggak. Kalau anak nggak keberatan dan mulai terlihat santai baru kita pelan-pelan ajak anak untuk masuk kolam renang lebih dalam.

sumber : detik

Kenyamanan dan kerahasiaan anda adalah PRIORITAS kami
Ingin artikel ,berita dan iklan anda di muat dan di share kirim email ke iklung88@gmail.com

Salam iklung88™

iklung88™ tidak pernah menyarankan untuk berjudi.( hanya sebagai bahan referensi)
Terima kasih atas saran dan masukannya.semua saran dan kritikannya sangat membantu

NB : isi di luar tanggung jawab penulis

Penulis tidak pernah menyarankan untuk berjudi ( hanya sebagai bahan referensi )

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages